Candi
Borobudur memiliki beberapa mitos yang beredar di masyarakat sekitar
candi. Mitos yang paling terkenal adalah Kunto Bimo, yaitu arca dalam
stupa yang konon dapat mengabulkan permintaan. Stupa yang dimaksud
adalah stupa sebelah kanan pada teras lingkaran yang pertama. Menurut
cerita bila kita berhasil menyentuh bagian tertentu dari arca tersebut
sambil mendoakan permohonan, maka keinginan kita akan terkabul. Bagian
yang disentuh adalah posisi tangan atau mudra untuk pria, dan telapak kaki untuk wanita.
Ada
juga mitos mengenai Singa Urung, yaitu sebutan masyarakat sekitar untuk
sepasang arca singa pada sebelah kanan dan kiri tangga naik candi.
Menurut cerita, sepasang kekasih yang lewat di antara kedua arca
tersebut hubungannya tidak akan sampai pada jenjang pernikahan. Urung dalam bahasa Jawa dapat diartikan gagal.
Pada sebelah selatan Candi Borobudur
terdapat perbukitan Menoreh. Bila diamati dari puncak candi, deretan
perbukitan tersebut akan tampak seperti sesosok manusia sedang tertidur dengan kepala berada pada bagian barat. Menurut mitos, perbukitan tersebut merupakan jelmaan Gunadharma, yang disebut sebagai arsitek Candi Borobudur. Dikatakan
bahwa dia beristirahat setelah melakuan pengerjaan candi yang memakan
waktu hingga seratus tahun. Ada juga cerita yang mengatakan bahwa dulunya
daerah sekitar Candi Borobudur merupakan danau. Cerita tersebut
diperkuat dengan nama-nama desa di sekitar candi yang berkaitan dengan
unsur air, seperti Sabrangrawa, Bumi Segara, Tuk Sanga, Ngaran, dll.
0 Komentar
Berharap memberi masukan untuk lebih baik lagi